Kamis, 11 Maret 2010

All about love


Cinta tidak mengajari kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan.
Cinta tidak mengajari kita menghinakan diri, tetapi menghembusakan kegagahan.
Cinta tidak melemeahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.
(Buya Hamka)

Siapa yang tidak pernah merasakan yang namanya cinta, semua orang pasti pernah merasakan cinta terutama sekali para pelajar SLTP, SLTA dan Mahasiswa. Mereka-mereka ini adalah orang-orang yang kehidupannya sering atau malahan sangat dipengaruhi oleh cinta dan gejolak asmara dengan pasangan atau lawan jenis mereka. Tapi apakah mereka benar-benar sudah memahami betul apa itu cinta? Ataukah mereka hanya mengatasnamakan cinta untuk kepentingan mereka sendiri?

Cinta adalah anugrah yang diberikan Allah kepada setiap manusia, karena hidup manusia harus penuhi dengan cinta. Cinta dan kasih sayang ibaratkan”satu tali tiga uang”, cinta dan kasih sayang sangat berhubungan satu sama lain. Dengan cinta dan kasih sayang hidup akan terasa lebih berwarna and penuh makna, baik itu cinta pada keluarga, sahabat, dan kepada pacar. Cinta banyak mengajari manusia akan arti dan amkna sebuah perjalanan hidup.

Cinta terbagi kepada 2 macam yaitu :
1. Cinta Kepada Allah
2. Cinta Kepada Manusia/Sesama

1. Cinta Kepada Allah
Jika hati tidak diisi dengan kecintaan kepada Allah,
Maka ia akan diisi dengan cinta kepada selain Allah.
(Ibnul Qayyim Al-Jauziyah)

Banyak diantara kita yang masih belum mengerti betul apa itu cinta kepada Allah. Walaupun sebagian besar dari kita mengaku memiliki rasa cinta yang begitu besar kepada sesame, tapi apakah cinta kita kepada Allah lebih besar atau malah ala kadarnya saja?

Disaat kita mencintai kekasih kita, kita mau melakukan apapun untuk bisa lebih dekat dengan sang kekasih, bahkan kita selalu memuji sang kekasih dengan segala kelebihannya. Begitu juga dengan cinta kepada Allah, untuk bisa lebih dekat dengan sang Khalik maka kita harus rajin dan khusu’ dalam menjalankan ibadah kita.

Jika kita memiliki rasa cinta yang besar kepada Allah maka, rasa cinta kita kita pada keluarga, sahabat dan pacar akan timbul dengan sendirinya. Perasaan itu akan muncul ddengan sebuah keihklasan, karena cinta yang haqiqi adalh cinta yang besar kepada Allah SWT.

Untuk menunjukkan besarnya cinta kita kepada Allah dapat kita lakukan dengan menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya.

Sebagai manusia kita tidak hanya ingin mencintai tapi juga dicintai. Lalu bagaimana dengan cinta Allah kepada kita? Bagaimanakah mendapatkan cinta dari Allah? Dalam sebuah hadits diriwayatkan tetntang bagaimana supaya kita dicintai oleh Allah SWT.

“Barangsiapa ingin dicintai Allah dan rasulNya hendaklah dia berbicara benar (jujur), menepati amanat dan tidak mengganggu tetangganya. (HR. Al-Baihaqi).”

Hadits diatas mengatakan bahwa untuk mendapatkan cinta dari Allah kita harus bicara jujur/benar, menepati amanat dan tida mengganggu tetangga. Sangat mudah bukan, untuk mendapatkan cinta dari Allah.

Sekarang masalahnay hanya pada diri kita masing-masing, sudahkah kita memiliki perasaan cinta yang besar kepada Allah dibandingkan cinta kita pada manusia? Sudah seharusnya kita memiliki cinta yang amat besar kepada Allah, karena Dia lah Dzat Yang Maha Sempurna, dan juga Maha Pegasih dan Penyayang. Karena dengan cinta yang besar kepada Allah maka, dengan sendirinya perasaan cinta kepada manusiapun akan lahir dengan sendirinya. Karena cinta kepada sesame yang dikarenakan cinta kepada Allah lebih baik daripada cinta kepada sesame tanpa didasari cinta kepada Allah.

2. Cinta Kepada Manusia / Sesama
Aku mencintaimu karena agama yang ada padamu
Kalau kau menghilangkan agama dalam dirimu,
Maka hilanglah cintaku padamu.
(Imam Nawawi)

Mencintai dan dicintai oleh keluarga, sahabat dan kekasih sudah menjadi dambaan bagi semua insane, apalagi bagi yang memiliki kekasih atau pacar bagi mereka cinta itu sangat indah. Namun apakah disaat kita mencintai seseorang apakah perasaan cinta itu diiringi dengan perasaan cinta kepada Allah?

Pada saat sekarang ini banyak kita lihat pasanagan-pasanagn muda yang sedang memadu cinta baik itu pelajar SLTP, SLTA maupun Mahasiswa. Bagi mereka cinta adalah sebuah keindahan yang bisa memberikan warna pada kehidupan sehari. Kita tidak bisa menapik bahwa sebagian besar dari mereka sangat bahagia ketika mereka memiliki pacar atau pasangan.

Bagi kaum hanwa, mereka akan merasa bahagia tak terhingga apabila sang adam menyatakan cinta nya kepada sang hawa, apalagi perasaan itu dinyatakan dengan sangat romantic bahkan ada yang menyatakannya lewat lirik-litik lagu cinta yang sedang trend pada saat itu. Tentunya si wanita serasa terbang ke langit mendengarnya, sang pujaan hati akhirnya mengutarakan isi hatinya dengan sangat romantis.

Begitu juga halnya dengan sang pria, dia akan merasa sangat bahagia apabila cinta yang diutarakannya di terima oleh sang pujaan hati. Mereka merasa cinta tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta mereka telah direspon atau diabalas dengan cinta yang sama oleh sang pujaan hati.

Namun sudahkah kita merasakan cinta sejati Seperti apakah cinta sejati tersebut? Masih banyak dari kita yang belum mengetahui cinta yang haqiqi itu sendiri. Bagi sebagian besar kita cinta sejati adalah diman kita telah menemukan pasangan atau pacar dan kita saling mencintai satu sama lain. Tapi kita masih belum tahu atas dasar apakah kita mencintai mereka atau karna siapa kita mencintai mereka.

Cinta sebenarnya adalah perasaan cinta kita pada sang kekasih karena Allah. Cintailah mereka karena Allah, karena Alllah yang telah memberikan kita perasaan cinta tersebut. Allah telah memberikan pasangan kita sebuah daya tarik tersendiri supaya kita jatuh cinta padanya. Daya tarik itu bisa berupa, kecantikan, ketampanan, sikap dan tingkah laku, tutur kata yang sopan dan lain sebagainya. Semua itu adalah pemberian Allah kepada kita semua.

Jika kita mencintai seseorang karena Allah, maka hubungan yang kita bina insyaAllah akan berjalan dengan harmonis. Karena cinta karena Allah adalah sebaik-baik cinta kita kepada pasangan kita.

Lalu bagaimanakah sikap kita apabila cinta kita kepada seseorang bertepuk sebelah tangan karena, cinta
indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja. Karena tidak sedikit dari kita yang cintanya bertepuk sebelah tangan atau tak berbalas. Kalau itu terjadi janganlah bersedih mungkin dia bukan cinta yang ditakdirkan Allah untuk kita karena Allah telah menyiapkan jodoh yang terbaik buat kita kelak.

Perjalanan cinta seseorang tidak selalau indah atau berjalan dengan indah. Selama menjalin cinta akan terdapat banyak halangan dan cobaan yang akan menguji besarnya cinta seseorang, maka di saat cobaan datang hadapilah dengan keihklasan dan kesabaran. Allah tidak akan menguji hamba-NYa dengan ujian yang tidak mampu dilalui oleh hambanya.

Bagi pasangan yang sedang dimabuk cinta, jalanilah hubungan cinta dengan sebaik-baiknya dengan aturan-aturan yang ada dalam kehidupan bermasyarakat, karena Syetan tidak akan pernah berhenti menggoda umat manusia hingga hari akhir nanti.

Jika rasa cinta terbalas, maka bersyukurlah karena Allah SWT telah memberikan hidup lebih berharga dengan belas kasih-Nya. Namun apabila cinta yang kita rasakan bertepuk sebelah tangan maka, berdo’alah kepada Allah supaya nanti kita bisa menemukan cinta yang di ridhai oleh Allah.

Jika seseorang tidak mencintai anda maka janganlah sesekali membencinya, karena mungkin akan tumbuh benih cinta kembali.

Mencintai sesuatu yang dicintai kekasih adalah bagian dari mencintai kekasih, demikian pula dengan ketahanan menahan resiko yang menyusahkan adalah bagian dari cinta pada kekasih.
(Ibnu Taimiyah)

Lewat cintalah semua yang pahit jadi manis
Lewat cintalah semua tembaga akan jadi emas
Lewat cintalah semua endapan menajdi anggur murni
Lewat cintalah semua kesedihan akan jadi obat
Lewat cintalah si mati akan jadi hidup
Lewat cintalah raja jadi budak


3 komentar: