yhenie
Rabu, 23 Juni 2010
perbandingan prevalensi status gizi menggunakan baku rujukan WHO-NCHS dan WHO -2005
dengan usaha dan ikhtiar yang begitu selalu di jalani,,, sehingga makalh ini dah dapat saya selesaikan...walaupun makalh ini masih sangat jauh dari kesempurnaan...namun apapun nilai nya nanti semoga memuaskan...
mau lihat hasil x..? klick disini..smoga bermanfaat.
Minggu, 30 Mei 2010
judul KTI nak gizi
sebenarnya aq juga buingung nech,,mau ngambil jdul ap nanti x,,,bantuin dunk pak, buk, temend, n plend2 q smua...!!
untuk klinik,, klick di sini....oce ..^_~
Selasa, 18 Mei 2010
Dapur Kita
Selasa, 13 April 2010
about love again
Cinta adalah ketika kau menyingkirkan perasaan, napsu, dan romantika dalam persahabatan. Dan menemukan bahwa kau masih peduli pada orang itu. Memberi seseorang seluruh cintamu bukanlah suatu jaminan bahwa seseorang tersebut akan mencintaimu kembali! Jangan mengharapkan cinta kembali! Hanya tunggulah, cinta itu akan tumbuh dalam hatinya, tapi jika hal itu tidak terjadi, tampunglah cinta itu akan tumbuh dalam dirimu.
Hanya butuh 1 menit untuk dapat suka dengan seseorang, hanya butuh 1 jam untuk menyukai seseorang dan 1 hari untuk mencintai seseorang tapi butuh waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang. Pergilah untuk seseorang yang membuatmu tersenyum karena hanya butuh senyuman untuk membuat hari yang gelap terlihat terang.
Ada masanya dalam hidup ketika kamu merasa sangat merindukan seseorang dan kamu berharap dapat mengambil dia dari mimpimu dan memeluknya dalam kehidupan nyata! Bermimpilah apa yang kamu ingin mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah apa yang kamu ingini karena kamu hanya mempunyai satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan semua hal yang kamu ingin lakukan.
Sabtu, 27 Maret 2010
Diet Pasca Operasi
Setelah operasi sering terjadi peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat berlangsung selama 5-7 hari atau lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.
Diet Pasca-operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.
Tujuan diet pasca-operasi adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
1. Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energi, protein)
2. Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
4. Mencegah dan menghentikan perdarahan
Diet yang disarankan adalah :
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan kebiasaan makan penderita.
Syarat diet pasca-operasi adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam pembedahan dan keadaan pasien, seperti :
1. Pasca-operasi kecil
Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal
2. Pasca-operasi besar
Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk menerimanya.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
a. Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah :
1. Pasca-bedah kecil : setelah sadar dan rasa mual hilang
2. Pasca-bedah besar : setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus mulai bekerja
Cara Memberikan Makanan
Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang diberikan berupa air putih, the manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan.
b. Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca Bedah I
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan makanan parenteral bila diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang. Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II adalah air jeruk dan minuman yang mengandung karbondioksida.
c. Diet Pasca-Bedah III
Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan dari diet pasca-bedah II.
Cara Memberikan Makanan
d. Diet Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
1. Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah I
2. Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3 kali makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan..
Diet Pasca-Bedah lewat Pipa Lambung
Diet Pasca-Bedah lewat Pipa Lambung adalah pemberian makanan bagi pasien dalam keadaan khusus, seperti koma, terbakar, gangguan psikis, di mana makanan harus diberikan lewat pipa lambung atau enteral atau Naso Gastric Tube (NGT).
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan sebagai makanan cair kental penuh, 1 kkal/ml, sebanyak 250 ml tiap 3 jam bila tidak tidur. Makanan diharapkan dapat merangsang peristaltic lambung
Diet Pasca-Bedah lewat Pipa Jejunum
Diet Pasca-Bedah lewat Pipa Jejunum adalah pemberian makanan bagi pasien yang tidak dapat menerima makanan melalui oral atau pipa lambung. Makanan diberikan langsung ke jejunum atau Jejunum Feeding Fistula (JFF).
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan sebagai makanan cair yang tidak memerlukan pencernaan lambung dan tidak merangsang jejunum secara mekanis maupun osmotis. Cairan diberikan tetes demi tetes secara perlahan, agar tidak terjadi diare atau kejang. Diet ini diberikan dalam waktu singkat karena kurang energi, protein, vitamin, dan zat besinya.
Bahan makanan sehari diet pasca-bedah lewat jejunum adalah: susu bubuk 80 g; dekstrin maltose 20 g; air kapur (USP) 420 ml; air ml.
Tips Perawatan Pasca-Operasi
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi pasien setelah operasi, maka perlu diperhatikan beberapa tips di bawah ini :
•Makan makanan bergizi
•Konsumsi makanan (lauk pauk) berprotein tinggi, seperti : daging, telur, ayam, ikan.
•Minum sedikitnya 8-10 gelas sehari
•Usahakan cukup istirahat
•Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa
•Kontrol secara teratue untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh
•Minum obat sesuai anjuran dokter.
Contoh Diet Pasca-Operasi
Diet Pasca-Operasi Amandel
Biasanya setelah operasi pasien boleh makan makanan cair atau es krim. Makanan cair dapat berupa susu, tatapi tidak boleh terlalu panas. Makanan dalam suhu dingin lebih baik karena dapat mempercepat berhentinya perdarahan. Setelah tahap makanan cair, dapat diberikan makanan dalam bentuk saring bertahap ke makanan lunak dan kembali seperti semasa sehat, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan.
Contoh Menu
PAGI
Bubur Sumsum
Orak-Arik Tahu
Telur Rebus Setengah Matang
Pukul 10.00
Puding caramel atau es krim
Siang
Bubur Saring
Gadon daging
orak-arik tahu
Sup Makaroni
Jus Pepaya
Pukul 16.00
Puding Saus Peach
Sore
Bubur Saring
Ayam Giling BUmbu
Tahu kukus
Sup Oyong Variasi
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG ANAK
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG ANAK
I. PENDAHULUAN
Penyakit jantung pada anak ada 2 macam, yaitu penyakit jantung bawaan dan penyakit jantung didapat. Kedua macam penyakit jantung ini dapat menyebabkan gagal jantung atau fungsi jantung yang menurun di mana jantung tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan metabolik jaringan tubuh.5
Penyakit jantung bawaan (PJB) pada bayi dan anak cukup banyak ditemukan di
Pembentukan jantung janin yang lengkap terjadi pada akhir semester pertama yang berpotensi terjadi gangguan pembentukan jantung. Terjadinya penyakit jantung bawaan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut di antaranya adalah paparan sinar radiasi, trauma fisik dan psikis, virus TORCH, obat-obatan, rokok, alkohol, dan sebagainya.2,4
Salah satu penyakit jantung didapat yang sering ditemui adalah demam reumatik akut (DRA) dan penyakit jantung rematik (PJR). Data yang diperoleh dari Bagian Kesehatan Anak RSCM menunjukkan bahwa dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir belum terdapat penurunan berarti kasus DRA dan PJR. Diperkirakan prevalensi PJR di Indonesia sebesar 0,3-0,8 anak sekolah 5-15 tahun. Demam reumatik merupakan penyebab utama penyakit jantung didapat pada anak usia 5 tahun sampai dewasa muda di negara berkembang dengan keadaan sosio ekonomi rendah dan lingkungan buruk.2
Faktor yang mendasari patofisiologi dari gagal jantung adalah faktor mekanis (defek struktural yang memberikan beban berlebihan pada otot jantung), faktor miokard (miokarditis) dan kombinasi keduanya (kelainan intrinsik yang mengganggu faal miokard).5
Berdasarkan gangguan daya kerja miokard, gagal jantung dibagi5 :
a. Beban volume ventrikel : high output stage (anemia), pirau kiri ke kanan, insufisiensi katup(mitral, aorta), fistula arteri-vena sistemik.
b. Beban tekanan ventrikel : obstruksi jalan keluar (koartasio aorta, stenosis aorta, stenosis arteri pulmonalis) dan obstruksi jalan masuk (stenosis mitral, stenosis tricuspid).
Beberapa keadaan yang dapat menimbulkan gagal jantung oleh karena kemampuan miokard yang menurun adalah miokarditis, kardiomiopathi, anemia berat, keadaan khusus pada neonatus (kadar kalsium, magnesium, dan gula darah rendah, asidemia berat atau setelah asfiksia) dan takikardi berat atau bradikardi yang secara nyata juga dapat mengurangi kemampuan otot jantung.5
Gejala klinis yang timbul dapat dibagi menjadi 3 kategori yang menggambarkan adanya kegagalan jantung kanan dan kiri 5:
1. Daya kerja miokard yang terganggu mengakibatkan gangguan pertumbuhan, berkeringat, kardiomegali, irama gallop, perubahan pada pulsus perifer termasuk pulsus paradoksus dan alternans.
2. Kongesti paru-paru menyebabkan takipnea, sesak bila bergerak, batuk, ronki basah, wheezing, dan sianosis.
3. Kongesti vena sistemik menyebabkan hepatomegali, bendungan vena leher, sembab perifer.
Kelainan tersebut dijumpai bervariasi, dapat ringan sampai berat sehingga untuk menata dietnya diperlukan perlakuan tersendiri.5 Modifikasi khusus pada diet sehari-hari telah dilakukan untuk terapi sejumlah penyakit. Diet ini tidak secara langsung menyembuhkan penyakit, tetapi dipakai untuk memperbaiki kelainan metabolisme dan mencegah atau paling tidak mengurangi gejala penyakit.3 Adanya gangguan pertumbuhan yang dipengaruhi faktor genetik, hipoksia menahun, kelainan hemodinamik, faktor metabolik serta kelainan lain yang menyertai memerlukan masukan energi tambahan. Aktivitas jantung dan pernafasan memerlukan pula energi yang cukup banyak, demikian pula agar pembedahan dapat dilakukan, maka diperlukan masukan energi yang lebih banyak.5
Tulisan ini berusaha membahas mengenai diet pada panyakit jantung anak yang mana dalam pengelolaannya harus diperhatikan pemberian nutrien yang cukup tanpa memperberat kerja jantung. Pemberian diet tersebut tergantung dari tahap penyakit dan keadaan klinis anak.
II. TUJUAN PEMBERIAN DIET PADA PENYAKIT JANTUNG ANAK
Tujuan memberikann diet pada penderita penyakit jantung adalah5 :
1. Untuk memberikan cukup makanan agar anak tumbuh dan berkembang optimal, tanpa memperberat beban jantung.
2. Mengurangi dan mencegah retensi garam/air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah bila ada hipertensi.
3. Menyiapkan anak dengan kelainan jantung bawaan sehingga kondisinya memungkinkan untuk tindakan operasi.
III. SYARAT PEMBERIAN DIET PADA PENYAKIT JANTUNG ANAK
Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menyusun diet penderita penyakit jantung menurut Persatuan Ahli Gizi
1. Energi sesuai dengan kebutuhan
Untuk kelainan jantung bawaan dibutuhkan 175 -180 kkal/kgBB/hr. Bila masukan kalori kurang dari 120 kkal/kgBB sehari akan terjadi defisiensi vitamin D, asam folat, vitamin B12, zat tembaga dan seng.
2. Protein 3-4 gr/kgBB yang diperlukan untuk pembentukan otot jantung. Pada gagal jantung, protein yang dianjurkan 1-2 gr/kgBB sehingga dapat meringankan beban ginjal.
3. Lemak sedang; Formula dengan persentase lemak tidak jenuh ganda (polyunsaturated fat) atau zat besi dapat meningkatkan kebutuhan akan vitamin E; vitamin E hendaknya diberikan diantara waktu makan bila diperlukan.
4. Vitamin dan mineral cukup; natrium dan cairan dikurangi bila ada sembab atau hipertensi. Formula yang dianjurkan adalah yang kadar natriumnya 7-8 meq sehari dan susu dengan protein dengan susunan whei/kasein: 60/40
5. Makanan yang mudah diserap, cukup mengandung serat sehingga memudahkan buang air besar; bila perlu diberikan lewat pipa gastrik.
6. Rupa makanan menarik, rasa diperhatikan dan cara menyajikan menarik dan suasana makan menyenangkan.
IV. JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN
DIET JANTUNG I
Indikasi : Diet jantung I diberikan bagi pasien dengan gagal jantung.1,5,7
Dasar diet :
Karena fungsi jantung terganggu maka aliran darah ginjal juga akan terganggu. Agar kadar ureum darah tidak meningkat maka perlu diberikan protein yang rendah.
Sebagai akibat kegagalan jantung bisa menyebabkan timbulnya oedema. Untuk mengurangi oedema, pemberian garam harus dibatasi.7
Tujuan Diet7 :
1. Mengurangi beban ginjal
2. Mengurangi atau mencegah retensi natrium
Syarat-syarat 1,7 :
- Cukup kalori (sesuai dengan kecukupan normal)
- Karbohidrat sedang
- Lemak rendah
- Air dibatasi
- Mineral + vitamin cukup ( Ca dibatasi)
- konsumsi protein rendah 1-2g/kgBB
- konsumsi natrium dibatasi 150-180 mg/hr pada bayi, 400 mg/hr pada anak.
Bentuk makanan : Dihidangkan dalam bentuk makanan cair, mudah dicerna.1,7
Contoh menu sehari 7:
Pagi | Siang | Sore |
06.00 : makanan cair | 12.00 : makanan cair | 18.00 : makanan cair |
09.00 : makanan cair | 15.00 : makanan cair | 21.00 : makanan cair |
10.00 : Sari pepaya | 16.00 : Sari jeruk | - |
DIET JANTUNG II :
Indikasi 1,7 : Diet jantung II diberikan pada pasien dengan kemampuan kerja jantung yang menurun, namun belum tampak adanya gejala kegagalan jantung.
Dasar diet7 :
1. Walaupun fungsi jantung terganggu, pengaruh terhadap fungsi ginjal belum tampak, sehingga dapat diberikan tinggi protein.
2. Untuk mencegah terjadinya oedem perlu diberikan diet rendah garam.
Tujuan Diet7 :
1. Memberikan makanan secukupnya agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal
2. Mencegah terjadinya oedem
Syarat-syarat 1,7 :
- Tinggi kalori (175-180 kkal/BB/hr)
- Tinggi protein (3-4 gr/kgBB/hr)
- Cukup karbohidrat
- Lemak, sedang
- Garam dibatasi : Bayi Æ 200-400mg/hr
Anak Æ 600-800 mg/hr
- Air dibatasi
- Cukup vitamin dan mineral
Bentuk makanan7 : untuk bayi dalam bentuk makanan bayi. Untuk anak bentuk makanan lunak atau biasa
Contoh menu sehari 7
Pagi | Siang | Sore |
-nasi tim -telur dadar -setup wortel -susu | -nasi tim -perkedel daging -gadon tahu -sup sayuran -pepaya | -nasi tim -ayam bumbu tomat - -tumis kacang panjang -pisang |
10.00 | 14.00 | 21.00 |
Bubur kacang hijau | Kue talam | Susu |
Makanan yang tidak boleh diberikan :
1. Makanan yang diolah, diawetkan dengan garam dapur
2. Kecap, tauco,coklat
3. Minuman yang mengandung gas seperti air soda, coca cola, dan sebagainya.
DIET JANTUNG III
Indikasi 1,7 : Diberikan bagi pasien tanpa gagal jantung dan kemampuan kerja jantung tidak menurun, seperti pada demam reumatik dan penyakit jantung rematik.
Dasar diet7 :
Pada penderita CHD atau RHD umumnya berstatus gizi kurang karena pengangkutan zat-zat gizi ke jaringan tidak berjalan sempurna, ditambah dengan adanya sekunder infeksi. Oleh karena itu perlu diberikan makanan tinggi protein dan tinggi kalori.
Pemberian garam dapur tidak dibatasi, karena pada penderita ini tidak dijumpai oedem.
Tujuan Diet7 :
1. Memberikan makanan secukupnya agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal tanpa memberatkan kerja jantung.
2. Menyiapkan penderita CHD dalam keadaan baik untuk tindakan operasi.
Syarat-syarat 1,7 :
- Tinggi kalori (175-180 kkal/BB/hr)
- Tinggi protein (3-4 gr/kgBB/hr)
- Karbohidrat sedang
- Lemak cukup
- Garam tanpa dibatasi (seperti pada makanan biasa)
- Air tanpa dibatasi
- Cukup vitamin dan mineral
Bentuk makanan : lunak atau makanan biasa.
Contoh menu sehari : Untuk anak berusia di atas tahun
Pagi | Siang | Sore |
-nasi -telur dadar - -tumis buncis -susu | -nasi -ikan bumbu kuning -tahu telur -sup sayuran -pepaya | -nasi -Daging empal -sup kacang merah -oseng-oseng kangkung -pisang |
10.00 | 14.00 | 21.00 |
Bubur kacang hijau | Puding | Susu |
Pada diet jantung III hampir semua makanan boleh diberikan, kecuali makanan yang merangsang saluran cerna dan mengandung gas seperti kol, lobak, sawi, durian, nangka, cabai, dan lada.5
V. EVALUASI
Evaluasi diperlukan untuk mencegah komplikasi metabolisme yang timbul. Evaluasi tersebut meliputi kebutuhan cairan, osmolaritas air kemih, dan perkiraan solute ginjal.5
1. Kebutuhan cairan pada bayi adalah 140-160 ml/KgBB dalam keadaan normal. Pada bayi dengan kelainan jantung bawaan restriksi cairan menjadi 110-120 ml/KgBB sehari.
2. Osmolaritas air kemih dipertahankan 400 mosm/L :
a. Bila terjadi gagal tumbuh dan konsentrasi air kemih di bawah 300 mosm/L, maka diperlukan formula densitas tinggi. (Biasanya dipakai polycose atau minyak safflower bila tidak ada masalah malabsorbsi atau minyak MCT dapat dipakai bila volume formula memadai).
b. Bila terjadi gagal tumbuh dan konsentrasi air kemih 400 mosm/L, maka diperlukan formula dengan beban solute yang lebih rendah.
c. Pada sembab, kenaikan BUN, diare, letargi, hiperamonemia, dan atau asidosis metabolic, maka diperlukan formula densitas lebih rendah.
d. Formula dengan konsentrasi kalori yang lebih tinggi hendaknya tidak dibuat dengan cara menurunkan volume cairan, karena dapat meningkatkan beban solut.
3. Perkiraan beban solut ginjal.
a. Untuk menilai beban solut ginjal, diperkirakan bahwa seluruh protein yang dimakan diekskresi sebagai urea. Satu gram protein menghasilkan 5,7 mosm urea. Nitrogen = gram protein dibagi 6,25. Tiap molekul urea mengandung 2 atom nitrogen. Berat atom nitrogen 14.
b. Semua natrium, kalium, dan klorida diperkirakan akan diekskresi. Urea ditambah dengan ion-ion ini akan menghasilkan 75-80 % beban solute ginjal pada bayi.
c. Kalsium, fosfor, dan mineral yang lain tidak diperhitungkan karena diekskresi sedikit.
VI. KESIMPULAN
Dalam pengelolaan diet pada penyakit jantung anak harus diperhatikan pemberian nutrien yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal tanpa memperberat kerja jantung. Dan pemberian diet tersebut tergantung dari tahap penyakit dan keadaan klinis anak.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arif, Mansjoer.(2002). Kapita Selekta Kedokteran : Diet Pada Kelainan Jantung. Media Aesculapius,
2. Bambang, Madiyono, dkk. (2005). Penanganan Penyakit Jantung Pada Bayi dan Anak. UKK Kardiologi Ikatan Dokter Anak
3. Beck, Mary. (2000). Ilmu Gizi dan Diet. Yayasan Essentia Medica,
4. Faisal, Baraas. (1995). Penyakit Jantung Pada Anak. Balai Penerbit FKUI,
5. Suandi.(1999). Diet Pada Anak Sakit. Penerbit Buku Kedokteran EGC,
6. Sunita, Almatsier. (2004). Penuntun Diet. Instalasi Gizi Perjan RS Dr.Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien
7. Tandyo. (1997). Gizi Anak. Buku Pegangan Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret,
Selasa, 23 Maret 2010
makanan sehat u penderita DM
Pentingnya Resep Masakan Sehat Sekeluarga Untuk Penderita Diabetes |
| |
| |
Semakin bervariasinya jenis makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia, membawa berbagai dampak di bidang kesehatan. Pola makan tradisional berangsur berubah dengan berbagai jenis variasi makanan baik dari berbagai suku maupun dari berbagai negara. Diprediksikan dalam 20-30 tahun mendatang akan terjadi lonjakan jumlah penderita diabetes ini di seluruh dunia. Bila diabetes hanya kita kenal menyerang lansia di atas 50 tahun, maka dalam 2 dekade mendatang akan juga menyerang banyak orang dewasa sekitar 30 tahunan dan menyerang anak-anak dan wanita. Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat dan pola makan sehat, penyuluhan akan pentingnya pencegahan terhadap bahaya penyakit diabetes ini semakin diperlukan. Penting pula edukasi kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan akan nutrisi makanan dan cara menerapkan resep-resep masakan yang sehat di dalam keluarga,untuk menanamkan pola makan sehat kepada anggota keluarga. Belakangan ini berkembang berbagai jenis diet makanan,baik untuk tujuan kesehatan,tujuan medis/pengobatan, maupun tujuan penyeimbangan nutrisi dan juga untuk kecantikan. Di samping berbagai diet untuk mengurangi berat badan, berkembang pula variasi resep masakan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Ada resep masakan rendah lemak, rendah kolesterol, resep masakan tinggi protein, resep masakan rendah sodium, resep masakan tinggi kalori, maupun rendah kalori, dan berbagai jenis lainnya sesuai dengan kebutuhan. Di antara berbagai resep-resep tersebut, ada resep masakan untuk penderita diabetes, atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai penderita kencing manis. Resep masakan untuk penderita diabetes adalah resep masakan sehat yang dapat pula dijadikan sebagai resep masakan keluarga, karena sangat menjaga keseimbangan nutrisi masakan dan membantu menanamkan pola makan sehat kepada keluarga. Bagi yang mempunyai anggota keluarga yang menderita diabetes, sangat dianjurkan untuk mengerti dan menerapkan cara perhitungan kalori dan nutrisi makanan, dan bersama-sama menerapkan cara makan sehat dari resep masakan yang sama, agar penderita diabetes tidak merasa terasing di dalam kehidupan sehari-harinya, atau merasa terbelenggu oleh diabetes yang dideritanya. Sebelum kita masuk ke bagian resepnya, mari kita tinjau lagi apa itu diabetes. Diabetes Diabetes adalah kelainan metabolisme tubuh dalam mengurai karbohidrat, yang ditandai dengan kenaikan gula darah dan kurangnya kadar insulin maupun kurangnya kerja insulin di dalam tubuh. Level gula darah adalah konsentrasi gula di dalam darah, perhitungannya adalah per milligram per desiliter ( 70 mg -110 mg/dlt adalah ukuran normal). Insulin yang bekerja mengatur keseimbangan kadar gula di dalam darah setiap waktu, meskipun gula darah terutama sesudah makan cenderung berubah. Pada penderita diabetes, mekanisme kerja insulin tidak berfungsi sepenuhnya, dan mengakibatkan kenaikan gula darah yang tidak terkontrol, dan bila sudah mencapai kadar 600 mg/dlt akan sangat membahayakan bila tidak ditangani secara medis. Jenis-jenis Diabetes Ada tiga jenis tipe Diabetes: Penanganan Diabetes Perbedaan utama antara Diabetes Tipe I dan Diabetes Tipe II terdapat pada kadar insulin di dalam tubuh. Pada Diabetes Tipe I penderita hanya memproduksi sedikit insulin atau tidak sama sekalli, sehingga harus menyuntikkan insulin seumur hidup seiring dengan diet yang ketat. Sementara pada Diabetes Tipe II, insulin diproduksi oleh tubuh namun insulin yang ada tidak dapat berfungsi sebagaimana seharusnya. Diabetes Tipe II ini kadangkala dapat dikontrol hanya dengan penurunan berat badan, diet, dan olah raga yang sesuai. Penanganan diabetes yang terutama adalah mendapatkan penanganan professional medis. Yang kedua adalah mengenali jenis Diabetes yang diderita dan mengenali tubuh sendiri secara terperinci, dengan mencari semua informasi yang diperlukan. Melakukan tes gula darah secara teratur, mentaati diet khusus untuk penderita Diabetes, mengkonsumsi obat sebagaimana diresepkan dokter, dan tidak ketinggalan olahraga, dan jangan meremehkan penyakit ini. Diet Diabetes Pada dasarnya penderita diabetes tanpa komplikasi dengan penyakit lain, dapat mengkonsumsi semua jenis makanan, asalkan total kalori/asupan makanan dalam sehari tidak melebihi jumlah yang disyaratkan. Perbedaan yang utama adalah pada porsi makanan, bila serving makanan seperti burger/steak normal berkisar antara 8-12 oz per serving, penderita Diabetes hanya dapat mengkonsumsi 3 oz. Gula dan buah maupun jus ataupun makanan penutup/snack masih dapat dikonsumsi dalam jumlah yang terbatas. Lemak dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi juga dihindari, dan konsumsi karbohidrat maupun gula proses juga dihindari. Dianjurkan banyak memakan whole food, (whole grain, whole wheat, beras merah, beras tumbuk, sorghum, bulgur, oats dan sejenisnya) dan sayuran segar/organik. Sangat disarankan untuk mengkonsumsi variasi makanan dengan perbandingan antara karbohidrat dan gula yang terbatas, daging atau protein sangat rendah lemak/tanpa lemak, daging rendah lemak, buah-buahan segar, susu skim fat. Pelajari juga mengenai Glycemix Indeks (GI). List makanan dengan kandungan GI yang terbaru sudah terbit. Juga perlu menguasai mengenai cara penghitungan Karbohidrat. Pemilihan makanan dengan kadar GI dan Karbohidrat yang rendah akan sangat membantu metabolisma tubuh didalam menjaga kestabilan gula darah di dalam tubuh. Asupan sodium juga harus dijaga ketat, hindari penggunaan bahan makanan kalengan atau makanan proses (kornet, mi instant, ikan asin, daging asap, telor asin, sarden, abon dsb) yang kadar sodiumnya tinggi (>400 mg). Untuk kecap, cari kecap dengan kadar sodium rendah (<> Diet diabetes seringkali harus dikombinasikan dengan berbagai jenis diet lain sesuai dengan kebutuhan penderita. Kombinasi Diet Diabetes dengan Diet Rendah Protein, atau Diet Rendah Lemak, atau Diet Rendah Karbohidrat dan Diet Rendah Sodium membuat pentingnya perhitungan kalori dan perhitungan total asuman makanan per hari. Kadangkala pada penderita Diabetes tertentu, penurunan berat badan menjadi suatu keharusan di samping mengkonsumsi makanan rendah lemak dan rendah kolesterol, bagi mereka dengan gangguan fungsi ginjal, Diet Rendah Sodium dan rendah mineral juga diperlukan. Agar berhati-hati dalam mengkonsumsi air mineral, karena mempengaruhi jumlah total mineral yang dikonsumsi dalam sehari. 1. Kalori Tinggi : >400 kalori (20 % dari perhitungan total harian 2000 kalori) Perhitungan kebutuhan kalori per-hari ini bersifat general. Untuk lebih tepatnya dapat digunakan pengukuran menurut tinggi badan dan usia. Secara general, bagi wanita yang bekerja di lapangan dengan banyak aktivitas fisik akan membutuhkan kalori lebih banyak daripada mereka yang bekerja tanpa banyak melakukan aktifitas fisik. Penting bagi wanita untuk mencegah diri mereka agar dapat terhindar dari diabetes, karena wanita penderita diabetes sangat rentan terhadap glukoma dan masalah mata hingga kebutaan, osteoporosis, penyakit jantung dan berbagai komplikasi kronis dari diabetes yang dapat merusak fungsi ginjal dan kerja syaraf tubuh. Resep Masakan Sehari-hari Berikut ini adalah beberapa resep masakan yang dapat dikombinasikan sebagai menu harian penderita Diabetes. Jangan dilupakan bahwa resep-resep ini dapat disesuaikan sehingga total asupan harian dapat sesuai dengan kebutuhan. Konversi Ukuran: 0 derajat C = 32 derajat F Suhu Beku Resep Sarapan 1.Fritata Sayuran dan Keju Bahan : Cara: Kandungan Nutrisi: 190 kalori, serat 1 gr, sodium 330mg, lemak 14 gr, (lemak jenuh 4 gr), protein 12 gr, kolesterol 300 mg, karbohidrat 5 gr 2. Cinnamon Raisin French Toast Bahan : Cara : Kandungan Nutrisi : 210 kalori, serat 2 gr, sodium 270 mg, lemak 5 gr (lemak jenuh 1 gr ), protein 10 gr, kolesterol 110 mg, karbohidrat 33 gr 3.Pumpkin Muffin Bahan : Cara : Kandungan Nutrisi: 134 kalori (141 kalori dan 24 gr karbohidrat untuk pemakaian gula), 4 gr lemak( 1 gr lemak jenuh), 36 mg kolesterol, 204 mg sodium, 22 gr karbohidrat, 2 gr serat, 4 gr protein, 47 % vit.A, 6 % vit.C, 6 % kalsium, 9 % zat besi. 4. Minty Cocoa Bahan : Cara : Kandungan Nutrisi: 134 kalori, (167 kalori dan 28 gr karbohidrat dengan gula asli), 1gr lemak, 0 gr lemak jenuh, 4 mg kolesterol, 128mg sodium, 21 gr karbohidrat, 0 gr serat, 10 gr protein, 15 % vit.A, 3 % vit.C, 31 % kalsium, 7 % zat besi 5. Fruit Parfaits Bahan: Cara: Kandungan Nutrisi :160 kalori, serat 5 gr, sodium 60 mg, lemak 5 gr, lemak tak jenuh 1 gr, protein 8 gr, karbohidrat 26 gr, kolesterol 0 gr. Brunch/Snack 1. Smoothies Semangka-Kiwi-Pisang Bahan : Cara: Kandungan Nutrisi: 115 kalori, serat 3 gr, sodium 5 mg, lemak 1 gr (lemak jenuh 0gr), protein 1 gr, kolesterol 0mg, karbohidrat 29 gr 2. Smoothies Triple Buah Bahan : Cara: Kandungan Nutrisi: 105 kalori, serat 3 gr, sodium 50 mg, lemak 1 gr (lemak jenuh 0 gr), protein 6 gr, Kolesterol 0 mg, Karbohidrat 21 gr 3. Teh Chai Bahan : Cara: Kandungan Nutrisi: 80 kalori, serat 0 gr, sodium 65 gr, lemak 0 gr (lemak jenuh 0 gr), protein 4 gr, kolesterol 0 gr, karbohidrat 16 gr 4. Chunky Ayam dengan Saus Thai Bahan : Saus Thai : Cara : Kandungan Nutrisi: 180 kalori, serat 0 gr, sodium 440 gr, lemak 7 gr (lemak jenuh 2 gr), protein 17 gr, kolesterol 35 mg, karbohidrat 13 gr. Hidangan Makan Siang/Makan Malam 1. Ayam Parmesan-Dijon Bahan : Cara: Kandungan Nutrisi:285 kalori, serat 0 mg, sodium 440 mg, lemak 4 gr (lemak jenuh 3 gr), protein 30 gr, kolesterol 7 mg, karbohidrat 10 mg 2. Ayam Karamel Bawang Putih Bahan : Cara: |